SAKAMENA | AMBON – Kericuhan terjadi antara warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, dan warga Hunuth, Kota Ambon, pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT. Peristiwa ini dipicu oleh penikaman seorang siswa SMK 3 Waiheru berinisial AP, yang merupakan warga Hitu, oleh oknum tidak dikenal di luar lingkungan sekolah. Korban meninggal dunia akibat luka tusukan tersebut.
Kabar penikaman itu memicu kemarahan massa dari Hitu. Ratusan warga kemudian melakukan penyerangan ke arah Hunuth dan Durian Patah. Massa membakar sejumlah rumah, bengkel, dan bahkan Kantor Desa Hunuth. Kericuhan semakin meluas ketika warga kedua desa saling serang dengan lemparan batu, parang, dan benda tumpul. Suasana mencekam pun tidak terhindarkan.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi berusaha mengendalikan keadaan dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, bersama Ketua DPRD Kota Ambon, Morits Tamaela, turut hadir di lokasi untuk meredakan ketegangan, namun situasi sulit dikendalikan karena amarah massa sudah meluap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut informasi yang beredar di tengah masyarakat, pelaku penikaman diduga berasal dari Hunuth. Namun kabar ini belum dapat dipastikan kebenarannya. Kapolresta Pulau Ambon menyatakan pihaknya masih mendalami motif serta melakukan pengejaran terhadap pelaku.
“Kami imbau masyarakat agar tidak terprovokasi isu yang belum jelas, biarkan kepolisian bekerja menuntaskan kasus ini,” tegasnya.

Di sisi lain, warga Hunuth yang juga merasa tidak terima atas aksi pembakaran melakukan blokade jalan, menyebabkan lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh total. Mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap rumah warga dan kantor desa.
Seorang warga sekitar, Yohanis (45), mengaku sangat prihatin dengan peristiwa tersebut.
“Kita ini orang basudara, kalau ada masalah harusnya dibicarakan baik-baik, bukan baku bakar rumah. Korban sudah cukup, jangan ada korban baru lagi,” ujarnya.

Pemerintah Kota Ambon bersama aparat keamanan mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan mengedepankan dialog.
“Jangan terprovokasi isu-isu liar. Mari jaga keamanan bersama demi kedamaian di negeri ini,” kata Walikota Bodewin Wattimena.
Hingga Selasa petang ini, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di lokasi untuk mencegah bentrokan susulan.
Penulis : Weyber Pagaya,SH
Editor : Tim Redaksi Sakamena News