SAKAMENA | Maluku – Tenaga Ahli Menteri ESDM RI Bidang Negosiasi, Diplomasi, dan Kerjasama Mineral dan Batu Bara, Dr. Michael Wattimena (BMW) SE., SH., MM, menegaskan apresiasinya kepada Menteri ESDM Dr. Bahlil Lahadalia SE., M.Si, yang serius memperjuangkan percepatan realisasi Proyek Strategis Nasional Blok Gas Abadi Masela.
Ditemui di Golden Taste Café, Bandara Pattimura, Jumat (22/8/2025), BMW mengatakan kehadirannya bersama tim terpadu di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, adalah untuk melakukan penelitian terhadap lahan hutan seluas 662 hektar di Desa Lermatang yang akan dialihfungsikan untuk pembangunan kilang gas.
“Pak Menteri Bahlil sangat berkepentingan serius supaya izin-izin final di September 2025. Kalau izin ini selesai, operasi Blok Masela bisa jalan sesuai tahapan. Beta apresiasi sungguh, karena beliau juga anak Maluku, dan ini bukti komitmen negara,” ujar BMW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, proyek ini sudah mangkrak 25 tahun, padahal investasi yang digelontorkan mencapai 20 miliar US Dollar atau sekitar Rp330 triliun, setara hampir 10% APBN Indonesia 2025. Proyek ini bahkan menjadi atensi langsung Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang.
BMW juga menekankan, kehadiran tim terpadu tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga melakukan kajian sosial, ekonomi, hukum, hingga tatap muka dengan masyarakat agar proses alih fungsi berjalan transparan dan tidak menimbulkan konflik hak ulayat.
“Respons masyarakat sangat luar biasa, bukan hanya 100% tapi 1000% mendukung, karena mereka tahu manfaatnya. Dari tenaga kerja hingga sektor riil, semua akan bergerak. Estimasi ada 30–50 ribu tenaga kerja yang akan terlibat,” jelasnya.
BMW menutup dengan optimisme:
“Kalau izin beres, maka target operasi penuh bisa dimulai antara 2028–2029. Ini akan jadi warisan besar untuk Maluku dan Indonesia.”