SAKAMENA NEWS Ambon, 8-9 Mei 2025 – The 2nd International Conference on Health and Medicine (ICHM 2025) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura telah sukses menarik perhatian kalangan akademisi dan praktisi kesehatan. Mengangkat tema “Collaborative Approaches to Advancing Health in the Archipelago: Innovative and Integrative Solutions”, konferensi ini berlangsung di Hotel Santika Ambon dan dihadiri oleh peserta dari berbagai wilayah, baik nasional maupun internasional.
dr. Is Asma’ul Haq Hataul, Sp.PD, selaku Ketua Panitia, ICHM 2025 menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan klinisi untuk mengatasi tantangan kesehatan di wilayah kepulauan. dr. Is menegaskan bahwa konferensi ini bukan hanya kelanjutan dari event sebelumnya, tetapi juga sebuah langkah konkret dalam memberikan solusi inovatif bagi masalah kesehatan yang selama ini terabaikan.
“Acara ini sebenarnya adalah konferensi kedua yang kami selenggarakan. Tujuan utamanya adalah untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian, baik dari lokal maupun internasional, yang berkaitan dengan kedokteran laut dan kepulauan,” ujar dr. Is, yang juga memaparkan tantangan besar yang dihadapi dalam dunia kedokteran kepulauan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam wawancaranya, dr. Is menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menyelesaikan masalah akses kesehatan yang ekstrem di daerah-daerah terpencil. “Kami berharap konferensi ini dapat menghasilkan hubungan yang lebih erat antara akademisi, praktisi, dan klinisi, sehingga solusi kesehatan yang dihasilkan dapat diterapkan secara nyata dan bermanfaat bagi masyarakat di daerah kepulauan,” tambahnya.
Peserta konferensi yang terdiri dari para peneliti, praktisi kesehatan, dan akademisi, antusias mengikutinya. Dengan lebih dari 60 presentasi oral dan 20 poster ilmiah, ICHM 2025 berhasil menarik perhatian dari berbagai daerah, termasuk Malaysia, Jakarta, Sumatera, Makassar, dan Ambon. “Alhamdulillah, kami sangat senang dengan banyaknya peserta yang antusias mengikuti acara ini. Ini menunjukkan bahwa tema yang kami angkat sangat relevan dan menarik bagi banyak pihak,” ujar dr. Is, yang terlihat sangat puas dengan respons peserta.
Tantangan terbesar yang dihadapi dalam sektor kesehatan di Maluku, kata dr. Is, adalah akses yang terbatas ke fasilitas medis, yang sering kali memengaruhi tingkat kesembuhan dan keselamatan pasien. “Ambon ini adalah miniatur Indonesia, dan Maluku adalah miniatur Indonesia. Tantangan terbesar yang kami hadapi bukan hanya jumlah penduduk, tetapi juga jumlah pulau yang tersebar. Oleh karena itu, kami sangat berharap hasil riset yang dipresentasikan dapat diaplikasikan khususnya untuk meningkatkan akses kesehatan di Maluku,” paparnya.
Salah satu isu yang mengemuka dalam konferensi ini adalah tingginya risiko kematian ibu hamil di Maluku Barat Daya (MBD) akibat akses yang terbatas menuju fasilitas kesehatan. dr. Is menambahkan, “Di MBD, pasien hamil dalam kondisi gawat yang dirujuk memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dirujuk karena kendala akses yang ekstrem. Ini adalah tantangan yang harus terus diatasi, dan kami berharap konferensi ini dapat membuka jalan untuk solusi yang lebih konkret.”
Salah satu solusi inovatif yang dibahas dalam konferensi ini adalah konsep rumah sakit terapung. Menurut dr. Is, konsep tersebut sangat relevan untuk mengatasi kendala geografis di daerah-daerah kepulauan. “Konsep rumah sakit terapung ini sudah lama digagas, namun kami berharap dengan adanya contoh nyata yang dipaparkan dalam konferensi ini, Provinsi Maluku dan Universitas Pattimura dapat segera merealisasikannya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” jelasnya.
ICHM 2025 tidak hanya menjadi ajang diskusi ilmiah, tetapi juga platform untuk mendorong terobosan besar dalam dunia kesehatan kepulauan. Konferensi ini mencatatkan kesuksesan besar dan menjadi landasan penting bagi masa depan sektor kesehatan di Maluku dan wilayah kepulauan Indonesia secara keseluruhan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mencari solusi kesehatan yang tepat guna bagi masyarakat yang paling membutuhkan.
Penulis : Weyber Pagaya,SH
Editor : Tim Redaksi Sakamena News