SAKAMENA NEWS Cibalong, Garut — Ledakan dahsyat mengguncang kawasan pesisir Pantai Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi (12/5/2025), saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai digelar. Tragedi ini merenggut 11 nyawa, terdiri dari personel militer dan warga sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan laporan pendahuluan yang diterima redaksi Sakamena News, insiden terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di lokasi resmi peledakan yang telah ditetapkan. Aktivitas rutin ini berubah menjadi petaka ketika ledakan tak terkendali terjadi secara mendadak dan mematikan.

Daftar Korban Jiwa
Dari data awal yang berhasil dihimpun, korban meninggal dunia terdiri dari:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST., MM.
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Anwar bin Inon
- Iyus Ibing bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiawan
- Endang
Kedua perwira TNI, Kolonel Antonius dan Mayor Anda, diketahui memiliki peran penting dalam kegiatan teknis pemusnahan bahan peledak tersebut. Sementara sembilan lainnya merupakan warga sipil yang hingga kini masih ditelusuri keterlibatannya—apakah sebagai pekerja lepas, saksi, atau warga yang tidak sengaja berada di sekitar lokasi ledakan.

Evakuasi dan Respons Awal
Para korban langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Tim gabungan TNI, Polri, dan BPBD telah mengamankan area ledakan serta memberikan jaminan keamanan kepada warga setempat agar tidak mendekati lokasi.
Pihak militer dan aparat terkait kini tengah melakukan investigasi penuh untuk mengungkap:
- Penyebab pasti ledakan
- Prosedur pengamanan yang diterapkan
- Alasan keberadaan warga sipil di radius berbahaya
Pertanyaan Publik yang Muncul
Musibah ini memunculkan sejumlah tanda tanya besar:
- Apakah protokol keselamatan prosedur peledakan telah dipatuhi secara ketat?
- Mengapa warga sipil bisa berada sedekat itu dari lokasi pemusnahan bahan berbahaya?
- Adakah kelalaian dalam manajemen risiko oleh pihak penyelenggara?
Status Terkini
Pihak berwenang menyatakan situasi telah terkendali, namun status bangsit (pengamanan situasi) masih dimonitor ketat. Sementara laporan lengkap dari pihak berwenang masih ditunggu, termasuk hasil olah TKP dan audit prosedural.
Penulis : Weyber Pagaya,SH
Editor : Tim Redaksi Sakamena News