MENOLAK LUPA: Proyek Fiktif, Data “Parlente”, dan Dugaan Korupsi Era Murad Ismail yang Mengkhianati Rakyat Maluku

Minggu, 27 April 2025 - 12:34 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAKAMENA NEWS — Di Maluku, ada satu kata yang paling cocok untuk menggambarkan elite pemerintahan era Murad Ismail: “Parlente” — dalam bahasa Ambon, berarti pembohong besar, tukang jual omong, tukang tipu rakyat.

Dari data yang disampaikan pada situs resmi Pemda Maluku: (https://mediacenter.malukuprov.go.id/luar-biasa-proyek-pen-dari-pt-smi-serap-122-400-naker/) 1 Mey 2021, membeberkan semua janji yang akan dicapai ketika Dana pinjaman dari PT.SMI dikucurkan. Dengan penuh percaya diri, Mat Marasabessy membeberkan narasi sukses menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Namun hari ini, semua ucapan manis itu terbukti hanya parlente belaka.

Faktanya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan dana sebesar Rp 700 miliar, mereka mengklaim telah menyerap 122.400 tenaga kerja. Nyatanya?

Proyek banyak yang mangkrak.

Jalanan tetap hancur.

Air bersih tetap langka.

Irigasi tidak berfungsi.

Bahkan, dugaan korupsi membayangi setiap lembar laporan.

Lihat angka-angka palsu yang mereka jual:

2.083,96 hektar irigasi katanya dikembangkan.

17.521,31 M² jalan inspeksi irigasi.

Baca Juga :  Korban Serangan KKB di Yahukimo Bertambah Jadi 13 Orang, Evakuasi Terkendala Cuaca

29.826 M² rehabilitasi jaringan irigasi, katanya 80 persen dari target 33.141 M².

Tapi realita di lapangan? Petani tetap menangis, sawah-sawah tetap kering.

Mereka juga pamer:

15.823,81 M talud pantai.

3.659,33 M talud sungai.

322,53 M pengerukan sungai.

Tapi banjir tetap saja menghanyutkan rumah-rumah rakyat. Mereka mengklaim:

Panjang daerah aliran sungai (DAS) dan pesisir pantai melonjak dari 2.520 M menjadi 12.569,52 M (498,79 persen).

Di mana itu semua? Mana buktinya? Jangan-jangan itu hanya angka-angka untuk melegalkan korupsi!

Di bidang Binamarga:

80,46 KM jalan dibangun.

515 M² jembatan dibangun.

43,01 KM jalan dipelihara.

5.489 M jembatan dipelihara.

Tapi kenyataan di 11 kabupaten/kota, jalanan penuh lubang, jembatan banyak yang hampir runtuh.

Mereka bangga mengumumkan:

Kemantapan jalan provinsi naik dari 50,1 persen menjadi 60,58 persen.

Padahal itu bohong besar. Warga tahu: jalanan Maluku tetap seperti arena off-road.

Di bidang Cipta Karya:

4.093,32 M³ air bersih.

12.230,32 M drainase.

684,08 M talud permukiman.

Baca Juga :  UNPATTI DIPUJI KBRI HUNGARIA ATAS LANGKAH STRATEGIS INTERNASIONALISASI PENDIDIKAN

48.147,51 M jalan lingkungan (dari target 53.688,12 M).

Tapi hari ini, rakyat masih mengantre air bersih, banjir merendam permukiman, dan longsor menghantam.

Semua proyek ini, semua angka-angka ini, hari ini kita tahu: Cuma “parlente”.

Lebih parah lagi, Mat Marasabessy sendiri akhirnya didepak dari jabatannya sebagai PJ Bupati Maluku Tengah karena bermasalah dengan SK. Artinya, bahkan di internal kekuasaan Murad Ismail, borok mereka sudah terlalu busuk untuk ditutupi!

Menolak Lupa! Bahwa saat rakyat menderita pandemi, mereka pesta proyek. Menolak Lupa! Bahwa Rp 700 miliar itu bukan untuk memakmurkan rakyat, tapi untuk memperkaya para tukang parlente.

KPK, dengar suara Maluku! Kami menuntut:

Usut tuntas dugaan korupsi dana PEN-SMI di Maluku!

Tangkap semua tukang “parlente” yang menjarah uang rakyat!

Kembalikan hak rakyat Maluku!

Cukup sudah kita ditipu! Cukup sudah kita dibohongi! Cukup sudah kita dibungkam!

Hari ini, Maluku berdiri melawan tukang “parlente”!

Penulis : Weyber Pagaya,SH

Editor : Tim Redaksi Sakamena News

Berita Terkait

Puluhan Rumah Dibakar, Ratusan Orang Mengungsi, Publik Desak Pelaku Pembakaran Rumah di Hunut Juga Ditangkap
Pelaku Penikaman Sudah Ditangkap, Warga Hitu Salah Sasaran, Warga Hunut Jadi Korban Amuk Massa
Kericuhan Antar Pemuda Hitu dan Hunuth, Dipicu Penikaman Siswa SMK 3 Waiheru
Beras untuk Rakyat, Penjara untuk Pemimpinnya
SIAPA YANG MAIN KAYU?
Kayu Belo Hitam, Dokumen Murah: Skandal Baru, “IK” – Oknum DISHUT Diduga Dalang, Gubernur Maluku Diminta Bertindak Tegas
Koalisi Merah Putih Gedor DPRD Maluku, Desak Audit Proyek Jalan-Jembatan di Buru yang Telan Hampir Rp100 Miliar
BBM Lebih Mahal di Tanah Sendiri? SPBU Kompak Saparua Naikkan Harga Pertamax Seenaknya, Tepat di Depan Rumah Pejabat

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 19:29 WIT

Puluhan Rumah Dibakar, Ratusan Orang Mengungsi, Publik Desak Pelaku Pembakaran Rumah di Hunut Juga Ditangkap

Rabu, 20 Agustus 2025 - 11:09 WIT

Pelaku Penikaman Sudah Ditangkap, Warga Hitu Salah Sasaran, Warga Hunut Jadi Korban Amuk Massa

Selasa, 19 Agustus 2025 - 18:49 WIT

Kericuhan Antar Pemuda Hitu dan Hunuth, Dipicu Penikaman Siswa SMK 3 Waiheru

Jumat, 15 Agustus 2025 - 23:19 WIT

Beras untuk Rakyat, Penjara untuk Pemimpinnya

Minggu, 3 Agustus 2025 - 23:24 WIT

SIAPA YANG MAIN KAYU?

Berita Terbaru